Selasa, 23 Juni 2015

BUMI

Halo bloggers! Ga kerasa hampir satu semester ga posting, ya semester 4 ini memang semester paling hectic dan hupir sepanjang masa *halah :)) Kali ini saya bakal sedikit review tentang buku yang sangat recommended untuk dibaca, terutama di bulan puasa ini yang liburnya semesterannya cukup panjang. Hm.. siapa sih yang tidak kenal Tere Liye? Penulis novel best seller ini memang punya bakat yang luar biasa dan tercermin dari novel-novel yang berhasil dia rilis. Quotes-quotes ngejleb pasti selalu ada di setiap novelnya apalagi novel Rindu :" Tapi kali ini bukan novel Rindu yang bakal direview, tapi novel seri "Bumi".

     


Novel Bumi ini pasti sangat cocok untuk para readers yang suka mengkhayal dan khayalannya tingkat tinggi, karena genre novel ini yaitu fantasi dan ini merupakan novel fantasi pertama yang ditulis Tere Liye. Awalnya kalau dilihat dari cover memang tidak nyangka isinya bakal seseru itu. Tokoh utama dalam novel Bumi ini yaitu Raib, dimana dari umur 2 tahun Raib bisa menghilang dan tak seorangpun yang mengetahui kemampuannya itu. Raib hidup layaknya seperti anak-anak lain seumurannya dan dia mempunyai sahabat yang bernama Seli (teman sebangkunya). Namun ada seorang anak jenius di sekolah Raib yang ternyata mencurigai Raib dapat menghilang, yaitu Ali. Suatu hari Raib didatangi oleh semacam pria tinggi kurus memakai baju hitam yang bernama Tamus. Tamus yang diceritakan disini memiliki tokoh yang jahat, ingin berkuasa dan menginginkan Raib untuk membuka buku pr matematikanya dimana buku tersebut merupakan buku kehidupan dan hanya Raib yang dapat membukanya. Dan perang pun terjadi dimana Ali dan Seli pun ikut terlibat karena suatu keadaan. Disini Tere Liye berhasil membuat pembaca dapat membayangkan dengan detail karena pemaparan yang amat sangat jelas dan rinci pada setiap kalimatnya. Akhirnya mereka bertiga terlempar ke klan Bulan karena pertolongan Miss Selena saat itu. Di klan Bulan ini mereka baru menyadari bahwa di dunia ini ada 4 klan yang saling berhubungan yaitu klan Bulan, klan Bumi, Klan Matahari dan Klan Bintang. Di klan Bulan ini Ali, Raib dan Seli dikejar-kejar oleh Tamus dan ini merupakan klimaks dari novel Bumi ini. Petualangan ketiga anak ini untuk menyelamatkan Miss Selena, lari dari kejaran Tamus, menghadapi kehidupan klan Bulan yang agak berbeda dari klan Bumi (tempat dimana mereka tinggal sebelumnya) dll. Di Bumi ini juga diceritakan bahwa Seli yang ternyata berasal dari klan Matahari memiliki kekuatan dapat menghasilkan petir dari tangannya dan Ali yang berasal dari klan Bumi memiliki kekuatan dapat berubah menjadi makhluk ganas saat dia marah alias beruang.Ini petualangan yang keren banget menurut saya ^^ 

Dan ternyata novel Bumi ini ada serial ke-2 nya yang berjudul "Bulan" yang ceritanya jauh lebih seru dan menegangkan dibandig novel sei ke-1nya, Bumi. Di novel Bulan ini Tere Liye lebih menceritakan ke klan asal Seli yaitu klan Matahari. Raib, Ali dan Seli pergi ke klan Matahari dan ternyata tanpa sepengetauan mereka, ketiga anak tersebut diikutsertakan dalam "Festival Bunga Matahari" dimana mereka harus mencari bunga matahari pertama yang mekar dalam waktu beberapa hari saja. Mereka menjelajahi seisi klan Matahari dengan berbagai tantangan yang menegangkan disetiap perjalanannya. Bahkan festival ini ada saling bunuh membunuh dengan kontingen lain. Semacam hunger games tapi ini jauh lebih menarik dan meneggangkan :D Setelah di akhir cerita, serial ke-3 Bumi yang berjudul Matahari ini akan segera hadir di tahun 2016. Aih can't wait banget ini ^^

Ada beberapa quotes yang saya suka dalam serial Bumi dan Bulan ini,

Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apapun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban . Masa lalu, hari ini, juga masa depan. - Bumi

Sungguh ada banyak hal didunia ini yg bisa jd kita susah payah menggapainya, memaksa ingin memilikinya, ternyata kuncinya dekat sekali: cukup dilepaskan maka dia datang sendiri. Ada banyak masalah di dunia ini yg bisa jadi kita mati"an menyelesaikannya, susah sekali jalan keluarnya, ternyata cukup diselesaikan dgn ketulusan, dan jalan keluar atas masalah itu hadir seketika :) - Novel 'Bulan'


Sabtu, 21 Maret 2015

Rindu

        Mengawali perkuliahan semester 4 sejujurnya merupakan sesuatu yang istimewa banget dan sesungguhnya waktu itu saat H-1 pun terasa masih unbelievable buat saya. Yang selama 19 tahun ini tempat itu cuma bisa saya liat di google, TV, youtube dan cerita orang-orang, tapi pada hari itu alhamdulillah saya dan keluarga bisa berangkat ke Baitullah, rumah Allah :') 

          Sabtu, 14 Februari 2015, saya berangkat dari Bandung bersama rombongan 2 bis menuju Soetta. Hari itu juga dimana anak kelas Agro-F lagi makrab ke Ciwidey dan sayapun ga bisa hadir disana. Jemaah kebanyakan bawa keluarga, tapi yang suami-isteri pun ada. Sempet mikir kalau saya jemaah yang termuda di rombongan ini, tapi ternyata ada yang lebih muda lagi dari saya, ya ga beda jauh._. Sampai Soetta itu pagi, dan pesawat take off jam 13.00. Ya.. waktu yang cukup panjang buat nunggu, disitu harus ngurus passport dan visa ke Arab sama panitia. Dan alhamdulillah pengurusan pun lancar. Jam 13.00 pun saya udah di dalem pesawat Flynas. Siap berangkat menuju Jeddah selama 9 jam, ya.. waktu malam hari di Arab bakal sampai. Di pesawat ga banyak hal yang bisa dilakuin, jadi hanya makan, minum, baca Al-Quran, baca novel, sama ngobrol. Saya seringnya baca buku panduan umroh karena jujur masih belum sepenuhnya dipahami, karena harus dipahami dari niat dan hati juga kan :)

         Akhirnya sekitar pukul 18.35 waktu Arab atau jam 22.35 waktu Indonesia saya dan rombongan sampai dengan selamat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Subhanallah.. pemandangan sebelum landing itu bagus banget. Kota Jeddah begitu terang dengan lampu-lampu dan tata kotanya rapi banget. Di bandara seperti biasa diurus dibagian imigrasi dan setelah itu langsung berangkat menuju Madinah kurang lebih 4 jam dari Jeddah memakai bis. Ada satu hal yang bikin saya rada celangap saat dalam perjalanan. Ketika itu saya kaget pas dikasih makan malam. Katanya semacam KFC kalau di Indonesia, pas box dibuka... disitu ada 4 ayam, 1 roti bulet dan kentang. Itu porsi Arab buat satu orang wkwk rada shock juga ternyata porsi makannya beda banget.

Al-Baik, KFCnya versi Arab

      Sampai di Madinah pagi hari. Madinah itu kotanya juga rapi kaya di Jeddah, penduduknya juga ga terlalu banyak, makanya jalanan itu sepi banget. Hanya sesekali mobil yang lewat, motorpun ga ada disana. Kotanya juga bersih :") Masjid Nabawi... tempat tujuan utama kami saat di Madinah. Masjid ini sangat istimewa karenga barangsiapa yang solat di Masjid Nabawi sesungguhnya lebih baik 1000 solat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Solat subuh, dzuhur, ashar, magrib dan isya alhamdulillah saya dan keluarga masih diberi kesempatan buat solat di dalam Masjid Nabawi ini. Dan betapa megahnya masjid yang bersejarah ini. Di dalam terdapat ratusan galon air zam-zam, jemaah bebas meminumnya kapanpun, arsitektur yang rapi dan bernilai, kubah besar yang saat subuh selalu bergeser, sehingga kita dari dalam bisa melihat langsung ke atas langit. Payung raksasa berjejer sepanjang diluar masjid, gaya arsitektur yang menakjubkan, dan satu hal yang istimewa dari dalam Masjid ini. Di dalamnya ada makam Rasulullah SAW, Umar Bin Khatab dan Abu Bakar. Nabi yang paling ingin ditemui semua umat Islam ada di masjid ini. Tepat disekitar makam Rasulullah SAW terdapat tempat yang kalau kita berdoa disana, insyaallah langsung dikabulkan Allah, ya.. itu adalah Raudah. Ga mudah bagi orang-orang yang mau ke Raudah, karena banyak banget orang yang ingin berdoa dan solat disana. Buat jemaah perempuan dikasih kesempatan pergi ke Raudah seudah solat Isya, dan benar sayapun disitu diuji kesabarannya. Perlu waktu mengantri dan bergiliran selama 4 jam buat masuk ke Raudah dan solat disana. Bukan hal yang mudah, tapi semua itu langsung terbayarkan saat saya melihat makam Rasul walau dari jauh, berdoa disana dan solat sunah. Ada jarak sekitar 20 cm untuk saya melakukan solat, sujudpun saya dengan jarak 20cm itu saking banyaknya orang disana. Disana orang2 pada menangis saat solat dan berdoa.. rasa sangat rindu pada Rasul yang tak tertahankan. Pikiran saya waktu itu langsung kebayang.. orang yang sangat cinta dan sayang pada umatnya, dicintai umatnya dan Allah, menyebarkan Islam, berperang membela Islam, memiliki kepribadian yang sangat baik, soleh, sangat melindungi umatnya dan pemimpin yang luar biasa berada tak lebih dari jarak 3 meter dari saya. Terharu yang dirasakan... :')

       
Masjid Nabawi Luar


Masjid Nabawi bagian dalam

Raudah

       Setiap sehabis solat di Masjid Nabawi, di pelataran luar masjid banyak pedagang-pedagang yang berjualan. Mereka mahir banget bahasa Indonesia, bahkan saat mencari perhatian pembelipun mereka ngomong beli..beli..beli lima real lima real halal halal =))) jadinya disana saya tak terkendala bahasa sama sekali. Di Madinah pun saya dan rombongan sempat melakukan city tour sebelum berangkat ke Makkah. Di Madinah saya mengunjungi Masjid Quba. Masjid Quba merupakan masjid pertama yang didirikan Rasulullah SAW di kota Madinah dan melakukan solat duha 2 rakaat disana pahalanya sama dengan satu kali umrah. Masjid Quba sangat banyak dikunjungi. Masjid ini bercat putih dengan arsitektur yang indah. Sehabis dari sana, kami mengunjungi masjid-masjid lain yang bersejarah di kota Madinah ini

Masjid Quba

        Setelah 3 hari di Madinah, perjalanan sesungguhnya berlanjut. Kota Makkah. Disinilah tujuan utama kami yaitu umroh. Perjalanan Madinah ke Mekkah memakai bis dan cukup lama. Sebelumnya kami mengambil Miqat terlebih dahulu di Bir Ali. Disinilah saya mulai meniatkan umroh dan hukum berihram mulai berlaku, seperti tidak boleh memakai wewangian, dilarang berhias, tidak memotong kuku, untuk perempuan harus menutupi auratnya, untuk laki-laki memakai pakaian ihram dll. Di perjalanan rombonganpun memanjatkan kalimat talbiyah secara berulang-ulang.. :)
"Labaikallaumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda, wa ni'mata, laka walmulk, laa syarikala.." 
Di perjalanan saya disuguhkan pemandangan yang eksotis banget. Sunset.. sunsetnya indah banget :') Hingga pada saatnya tiba di Makkah..

       Tiba di Makkah saya langsung check in dan kemudian keluar lagi untuk melaksanakan ibadah umroh. Sepanjang perjalanan menuju Masjidil Haram, kami terus memanjatkan tabliyah sambil berdzikir, itu sekitar pukul 23.30 waktu Arab. Disana rasanya deg-degan, gugup.. yang kelintas di pikiran itu "sebentar lagi liat Ka'bah...sebentar lagi liat Ka'bah.. sebentar lagi liat Ka'bah"... Masjidil Haram besar, luas, megah dan bagus banget :'D Di dalemnya ada Ka'bah, di dalemnya ada Ka'bah.. namun begitu mata memandang Ka'bah buat yang pertama kalinya.... bener-bener terharu. Berasa ga percaya di depan mata ada Ka'bah yang selama ini hanya bisa ngeliat di depan layar. Saat itu pula jemaah-jemaah lain menangis terisak-isak terharu. Sayapun melakukan tawaf, 7 keliling mengelilingi Ka'bah sambil membaca dzikir di setiap putarannya dan memohon doa-doa. Bila berdoa di depan Pintu Ka'bah itu mustajab. Semua orang punya keinginan yang besar buat megang dan mencium Hajar Aswad. Sayapun.. tapi begitu sulit karena harus berdesak-desakan. Namun disitu saya berhasil memegang dinding Ka'bah dengan penuh perjuangan juga, alhamdulillah... :') Semegah apapun bangunan di sekitar luar Ka'bah seperti Makkah Clock Tower, hotel yang menjulang tinggi, dll jauh kalahnya sama Ka'bah. Entah kenapa Ka'bah itu seperti memiliki daya tarik yang kuat. Setelah tawaf, dilanjutkan dengan Sa'i, yaitu berjalan dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7x. Jaraknya lumayan jauh. Jadi terbayang dulu betapa berjuangnya Siti Hajar mencari air buat Ismail. Ibadah umroh pun diakhiri dengan memotong sedikit rambut di bukit Marwah dan selesai ibadah umroh ini.. Jemaah di Masjidil Haram sangatlah banyak, melebihi jemaah di Masjid Nabawi. Kalau kita pergi ke Masjidil Haram saat Adzan berkumandang saja, kita ga akan kebagian tempat buat solat di dalem karena di dalem udah penuh banget. Hari-hari berikutnya saya dan rombongan memperbanyak ibadah di Mekkah ini dan tidak ketinggalan untuk melakukan city tour. 

       City tour di Mekkah mengunjungi Jabal Rahmah, tempat dimana Nabi Adam dan Siti Hawa dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun dipisahkan oleh Allah. Jabal Rahmah ini berupa bukit dan menuju puncaknya jalan berbatu dan nanjak berliku. Selain Jabal Rahmah juga kami melihat Gua Hira, tenda-tenda di Mina, dll. Sepulang dari city tour saya sempat sakit, kena demam. Mungkin karena cuaca Mekkah yang lagi musim dingin dan badan saya kurang fit. Hingga akhirnya tiba saat ketika hari buat kembali ke Indonesia.. Ya.. setelah 8 hari di Arab saya harus kemabali ke Indonesia, menempuh perjuangan semester 4 di agroteknologi, menjalani kehidupan seperti biasanya. Sebelum pulang, saya dan keluarga melakukan tawaf wada atau tawaf perpisahan jam satu malam supaya ga terlalu penuh. Sedih banget rasanya sepanjang ngelaksanain tawaf wada ini.. Jujur masih ingin tinggal disini lebih lama. Dan akhirnya pada keesokan harinya saya kembali ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah, kemudian take off pukul 21.35 waktu Saudi dengan Flynas kembali. Alhamdulillah sampai di Soetta pukul 07.30 pagi.

Sunset Menuju Makkah

Masjidil Haram

Jabal Rahmah


Perluasan Masjidil Haram

Masjidil Haram malam hari

Ka'bah :')


       Selama di Mekkah dan Madinah hati kita harus benar-benar bersih, jangan ada kebencian, pikiran-pikiran yang aneh dan ngelakuin perbuatan yang ga penting. Jadi disana kita bener-bener diuji keimanan dan mentalnya. Selama disana juga ibadah itu bisa terjaga dan lebih fokus, dan anehnya selama disana saya ga kepikiran sama soal tugas, kuliah, dan urusan lainnya di Indonesia, berhubung saya ga masuk selama satu minggu. Memang beda ya kalau kita di Tanah Suci. Ada banyak kejadian selama berada di Saudi Arab ini, diantaranya yang ga terlupakan dan dibawa sampai ke Indonesia adalah saat saya terpeleset di tangga Masjidil Haram, jempol saya bengkak kena dan langsung berbekas ungu panas :""Hingga sampai sekarang saya masih merindukan Mekkah, Madinah, Ka'bah, Masjidil Haram, Masjid Nabawi :') Mudah-mudahan suatu saat nanti saya bisa kembali berkunjung kesana.. Amiin Ya Rabbalalamiin

Kenang-kenangan






Minggu, 18 Januari 2015

Sepenggal Cerita Anak Medik

Nah ga kerasa kurang lebih setaun yang lalu saya dan segelintir teman saya sepakat ikut kepanitiaan ospek 2014 fakultas pertanian unpad dan daftar di bidang medik. Tepatnya di kelas Agroteknologi F yang di bidang medik ini ada saya, Bilqis, Putri, Vero, Aida, Opik sma Baim. Yap.. bersama anak2 dari kelas agro lain dan agri kami disatukan di kepanitiaan ini. Awalnya tertarik ke medik efek dari L3B 2013 yang mana saya bersama ke-4 dari teman saya itu ikut di bidang medik juga dan cukup menantang, tapi yang terpenting ga banyak diem alias gabut J terus ilmu mediknya juga bisa didapet. Fix haha. Bidang medik di PAM 2014 atau ospek 2014 di pertanian ini dikasih nama Phoenix. Dimana emang setiap bidang setiap ospek disini itu tiap taun dikasih kode atau julukan biar ga ketauan sama mabanya. Jadi ketika misal tatib ngeliat ada maba yang sakit langsung manggil “Phoenix!! Phoenix!!” maka disana anak medik langsung sigap kasih pertolongan pertama *tsaaah. Phoenix. Phoenix sendiri merupakan salah satu burung yang kalau di cerita Harry Potter ke-2 itu merupakan burung punya Dumbledor dan termasuk burung yang istimewa. Burung Phoenix bisa menyembuhkan luka Harry di film Harry Potter and The Chamber of Secret. Burung itu juga ngasih pertolongan banyak buat Harry kala melawan Voldemort

Anggota phoenix 2014 cukup banyak pas awal saya liat daftarnya, yang mana campuran dari angkatan 2013 dan 2012. Tapi didominasi sih sama angkatan 2013 baik agrotek maupun agribisnis. Ini buat saya yang pertama kalinya ngospek maba. Suka duka di medik ini bisa dibilang banyaaaak banget dari awal sampai akhir ospek. Ya... banyak banget. Ga kerasa setaun lalu saya diospek dan sekarang jadi yang ngospek. Waktu memang semakin berputar dengan cepat

Di awal cerita sebelum ospek, tepatnya sekitar bulan April kalau ga salah setelah oprec beres, mulai dilakukan latihan medik hampir seminggu sekali di sore hari seabis kuliah. Memang agak berat habis kuiah sore terus dilanjut latihan tapi harus dipaksain itu mah dari sendiri :D Setiap pertemuan disetiap minggunya dibahas materi yang berbeda dari mulai materi penangan korban yang sakit asma, sesak nafas, terluka, magh dan masih banyak penyakit bahaya atau nonbahaya lainnya. Nah untuk pemateri disini yaitu akang teteh dari mahatva. Yap ga usah ditanya lagi mereka pasti udah biasa dan ahli dalam hal medik gini berbekal dari pengalaman sama alamnya. Kita bukan hanya dikasih sekedar materi aja tapi setelah materi pun ditunjukin prakteknya secara langsung. Misal pas lagi materi RJP kita ditunjukin caranya, cara membalut luka buat tulang yang patah, dll. Ada satu yang saya belum lupa sampai saat ini ketika pemateri bilang jika menemukan korban langkah yang pertama dilakukan adalah 

Jangan Panik. Liat kondisi sekitar korban, hindari di jalan yang miring dan banyak dikerumuni orang, pindahin korban ke tempat yang datar dan teduh. Sebelum dipindahin cek apa korban ngalamin patah tulang atau engga, kalau iya perlu perlakuan khusus buat mindahin. Setelah dipindahin ke tempat yang datar perlahan tanya korban apa yang dialaminya dan tetp ngasih support, jangan panik dan tetep tenang. Kotak medik harus siap dan korban jangan sampai tau kita bawa kotak obat sebelumnya

Sekiranya itu yang saya inget pas nanganin korban. Ada pertemuan yang paling seru selama latihan medik ini dilakukan. Itu pas latihan praktek ngangkat korban yang sakit. Nah jadi pas latihan itu tempatnya di plaza faperta yang tempatnya cukup luas dan kita dikasih interuksi buat bikin kelompok, 1 kelompok 4 orang. Waktu itu saya satu kelompok sama Bilqis, Aida dan aduh satu lagi sesungguhnya lupa T.T. Terus dapet interuksi lagi kalau diantara kita ini harus ada 1 orang yang ceritanya jadi korban alias yang nantinya bakal diangkat sama 3 orang sisanya wkwk. Diantara kita berempat awalnya ga ada yang mau dan malah seseurian saling lirik-lirik satu sama lain merhatiin dari segi berat tentunya -.- dan akhirnya pada ujungnya sayalah yang jadi korban karena mungkin diantara mereka saya yang terkurus dan terkecil :” baiklah saya rela berbaring disitu dan ketiga teman saya itu mulai mempraktekan langkah-langkah mengangkat korban dari bawah. Ketiganya berdiri sejajar disamping saya dan pas hitungan ketiga “Angkaaaat” haaap.. saya gak terangkat wkwkwk. Disitu sebenernya saya ga kuat pengen ketawa pisan ngeliat muka ketiga orang yang ngangkat saya lawaaaak J))) setelah beberapa kali percobaan akhirnya saya berhasil terangkat juga. Itu latihan terbodor yang pernah dialamin selama di medik ini

Hari ke hari telah dilalui. Tanpa kerasa ospek pun semakin dekat. Latihan medik pun semakin sering dan lebih serius. Di pra ospek kami anak medik ngewawancarain setiap maba dulu tentang riwayat kesehatannya. Disini anak phoenix kerjanya shift-shiftan jadi ada shift pagi dan siang selama pra ospek 2 hari itu. Di hari pertama saya kebagian shift siang, di hari kedua juga kebagian shift siang. Karena kebagian shift siang, selama paginya saya dan temen2 titiduran, ngegadget bahkan nonton runningman di sekre Himagro wkwk. Ya jadi selama pra ospek ini phoenix minjem sekre Himagro buat jadi basecampnya. Sambil nunggu shift, saya juga biasanya ngebantu ngerekap data yang maba di shift pagi. Ternyata ga sedikit maba yang sakit dan butuh pita kuning dan pita merah buat tanda ntar di ospek. Kasian juga masih kecil udah ada yang sakit berat Ketika saya kebagian shift di siang biasanya barengan sama Bilqis dan Sarah juga ke-12 teman saya lainnya. Shift siang biasanya jam 1 siang mulainya. Di ruangan itu kursi ngejejer sekitar 14 kursi kali ya dengan jarakan dan saling berhadapan dengan kursi lain. Semacam kalau diwawancara aja gimana. Di 2 hari itu saya mewawancarai beberapa maba yang kalau diliat punya karakter yang beda-beda. Ada yang riweuh, woles, kepoan, malu-malu kucing, percaya diri dan cuek. Rata-rata yang saya wawancarain bukan orang bandung. Ada yang orang medan, garut, indramayu, cianjur bahkan ada yang jawanya medok sekaliih, tapi ada sih orang bandung juga tapi dikit bingit u,u Ketika waktu buat wawancara per-kloter itu masih ada, saya sempetin ngobrol sama maba itu. Dan banyak cerita unik yang mereka ceritain. Ada satu hal yang lucu pisan, waktu itu pas ditanya phobia ada yang ngejawab phobia kegagalan bahkan ada yang bilang phobia botak. Sehabis beres wawancara dilakukan evaluasi dan selama 2 hari itu juga saya pulang malem terus ke rumah padahal udah ijin pulang duluan ke pj hariannya :”

Ospek pun dimulai tepatnya tanggal 24 Agustus 2014. Anak phoenix sehari sebelumnya dikasih interuksi buat kumpul jam 4 subuh di RSG dekanat faperta alias basecamp anak medik dan juga Emergency Room buat korban, ruangan yang cukup luas pas dipake kuliah. Waktu itu saya telat bangun dan untungnya punya ayah yang baik banget, dianterin ke kampus. Pasudah di kampus ternyata udah beres briefing dan saya kebagian ditempatin di pos broklyn deket gerbang lama sama Agung. Tempat itu letaknya di deket gerbang depan Unpad tempat masuknya atau datengnya maba. Dari tempat saya terlihat di sebrang ada Yanti juga yang jaraknya ga jauh dari saya. Dengan memakai atribut syal pertanian ijo yang bertuliskan KMFP Unpad itu, kita jadi tau sesama anak pertanian dan bisa saling koordinasi dari setiap bidang disana, baik tatib, rohani, ataupun medik. Jadi selama ospek saya ditempatin disana. Wah disini subhanallah sekali saya sama Agung selama 5 hari ospek jam 4.30 harus udah standby disana sambil bawa kotak obat. Dari tempat itu saya bisa ngeliat bukan hanya maba pertanian aja yang dibarisin disana dengan ciri khasnya rok pantalon, kemeja kotak-kotak dan tali sepatu ijo aja, tapi maba-maba dari fakultas lain dan juga tatibnya. Ada maba Fikom, Fisip, FTIP, FPIK, dan FTG Geologi. Setiap subuh pemandangan disana itu bagai lalulintas. Ada yang maba dari arah kiri, kanan atau depan. Bahkan ada yang ngatur lalulintas maba-maba itu buat lewat saling gantian sama fakultas lain, siapa lagi kalau bukan tatib tatib dari tiap fakultas nan kece badai dan suara yang cetar itu dengan bajunya yang serba araritem tea wkwk. Di tempat saya jaga juga setiap pagi terdengar tatib dari ke-5 fakultas itu (termasuk pertanian) ngeluarin marahnya akibat maba yang kesianganlah, atributnya ga lengkap, ngantuklah, jalan lambatlah macem-macem dah. Cukup berbeda ketika saya tahun lalu diospek pemandangannya. Pas maba dari pertanian lewat merekapun berkata “punten kang, punten ceu” layaknya taun lalu. Disitu saya mengalami satu kejadian yang lumayan bikin panik. Jadi waktu itu ada maba pertanian yang baru dateng yang noel saya. Dia bilang perutnya sakit banget dan ingin ijin ospek. Sampai nangis-nangis dan dia ternyata punya magh kronis yang lagi kambuh alias pitanya dia merah. Sayapun nyari-nyari obat di kotak obat baik itu minya kayu putih, obat magh. Akhirnya saya temenin dia makan dulu dan minum obat. Terus akhirnya dibawah sama ketua bem ke pertanian pake motor, ke ruang ER (Emergency Room) di RSG itu. Bukan apa-apa, kadang suka ngga tega kalau udah liat orang nangis kesakitan L. Bukan hanya sakit magh aja, ada yang muntah, masuk angin, dll.

Seudah semua maba sampai ke fakultas hmm sekitar pukul 07.00, kita anak medik yang kebagian di pos sekitar gerbang lama pun ngumpul dan saling berbagi cerita terus tentunya kita langsung jajan di sekitaran gerbang, lapaaaar yang kami rasakan. Bayangkan aja, sebelum subuh briefing dulu di faperta lalu seudahnya langsung sigap di pos masing-masing dan saya sama temen-temen yang kebagian pos di sekitar gerbang lama alias pos terdepan harus jalan kesana. Jelas jarak dari pertanian ke sana aja udah lumayan jauh bingit, odong-odong sesubuh itu belum ada dan tentunya Unpad tea kampusnya kaya di bukit J))) berkulak kelok dan nanjak hha

Seudah jaga di gerlam kamipun yang jaga disana kembali ke fakultas dan biasanya ditebengin atau dijemput sama kang lakson pake mobil, karena kami yang jaga disitu kan ujung tombak dan paling depan, pos paling jauh dari fakultas. Sampai di fakultas biasanya ngarenghap dulu di ER, basecamp anak medik sambil liat-liat maba yang lagi ngikutin serangkaian ospek. Tugas anak medik belum beres tentunya setelah itu :---) sekitar pagi, siang dan sorenya kami dibagi lagi shift-shiftan jagain maba yang lagi ikutin serangkaian ospek di plaza pertanian, yaa... satu shift biasanya sejam dengan 3-4 orang disana. Sebenernya asik juga sambil liatin rangkaian ospeknya. Nah ada cerita lagi nih waktu jaga di plaza itu. Anak-anak medik yang disana justru malah pada nganter maba-maba yang mau ke kamar mandi wkwk, sebenernya kan itu tugasnya anak person. Berhubung mereka kadang hectic sampai ga standby disana jadi pilihan terakhir sama anak medik.

ER (Emergency Room) juga bukan hanya untuk korban aja, tapi tempat istirahatnya anak phoenix. Jadi antara ruang korban dan ruang panitia medik dikasih sekat pakai seprei dan tiang tapi masih di satu ruangan yang besar. Briefing disana, makan disana, ngemanage obat disana. Bahkan saya dan segelintir teman-teman pernah tidur siang disana, dan tidur semaleman disana juga. Yap.. hari terakhir ospek anak medik semuanya nginep di kampus. Puncaknya ospek itu malam hari sekitar jam 00.00 dan tugas paling yang cukup menantang dan menegangkan buat anak phoenix. Jelas menurut kaka-kaka senior yang tahun sebelumnya di medik setiap puncaknya ospek pada malam hari itu maba banyak yang tumbang. Waktu itu sebelum malam puncak sekitar jam 22.00 kita briefing terakhir. Pembagian plot anak medik pun dibagiin , saya kebagian standby di barisan maba kloter 1 bersama ke-3 teman saya. Entah kenapa briefing pada saat itu cukup menegangkan. Beda dari briefing-briefing sebelumnya. Ceu Desti sang korbid dan PJ harian juga keliatan agak serius buat briefing kali ini, mungkin memang pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Sekitar pukul 22.30 kami semua anak phoenix berkumpul di lapangan parkir faperta. Melingkar, sunyi dan sangat gelap saat itu. Kamipun mulai berdoa menurut agamanya masing-masing, agar tak banyak korban yang tumbang saat malam ospek. Lalu setelah berdoa selesai kamipun berteriak PHOENIX!!! sambil menyatukan tangan kami ditengah. Malam puncakpun segera berlangsung, saya sudah standby di posisi kloter 1, di barisan kloter maba laki-laki. Saya mengawasi sekitar 15 maba laki seorang diri. Saya masih ingat kala itu, korbid pernah bilang perhatiin nafas si maba apa nafasnya teratur atau tidak teratur, perhatikan langkahnya, perhatikan terus maba sampai beres puncak ospek, anak phoenix jangan ikut hura-hura saat puncak ospek lagi berlangsung, tetep awasin maba yang kalian pegang. Dan akhirnya malam puncak tiba. Saya dan teman phoenix lainnya tidak ikut berhura-hura saat setelah itu. Kami masih mengawasi maba bahkan sampai maba kembali ke fakultas lagi. Alhamdulillahnya kloter yang saya awas, 15 orang itu ga ada yang tumbang. Alhamdulillah, alhamdulillah... sebelumnya emang pas saya perhatiin nafas mereka satu-satu dari belakang emang masih fit dan ga ada yang berpita merah ataupun pita kuning, alias insyaallah sehat.  Kebanyakan dari ke-15 orang itu saling rangkul merangkul saat malam puncak, mungkin karena terharu akhirnya ospek beres haha

Setelah malam puncak selesai, saya dan anak phoenix lainnya kembali ke ER. Lumayan cape dan kedinginan saat itu. Kamipun langsung tepar di ruang ER itu sekitar jam 3 subuh T.T. Pengalaman yang luar biasa... Paginya kami langsung bangun dan alhamdulillah paginya kami dikasih sarapan enak banget sama panitia konsumsi. Ada roti dan bubur kacang hijau :” Nikmat banget rasanya walau cuma sederhana kanJ Akhirnya amanah yang kami jalani berakhir juga. Saya bersama anak phoenix pun saling fofotoan, selfie pake tongsis, dan saling berjabat tangan saling berterimakasih. Sedih juga sebenernya, 5 hari berturut-turut saling bekerja sama, 4 bulan latihan yang cukup menguras tenaga dan kekompakan anak medik yang luar biasa Jsaat  itu pula Ceu Desti sang korbid bahkan sampai nangis terharu sama kerjasama 4 bulan bersama kami anak phoenix. Beberapa anak lainnyapun ikut terharu. Phoenix untuk ospek ini mempunyai ciri khas dengan Jaket Merah dengan lambang burung phoenix di dada kanan jaket. Yaa... entahlah, tiap pake jaket ini jadi masih berasa anak medik lagi :D

Kebersamaanpun belum berakhir. Saat wisudaan Ceu Desti kamipun anak phoenix turut hadir di Graha Sanusi Unpad yang di DU. Kompak memakai damri dari nangor akhirnya kamipun sekitar siang hari sudah tiba di DU dan menyambut Ceu Desti dengan pelukan-pelukan dan pemberian bunga-bunga juga tentunya –khas pertanian--- diarak-arak dengan membuat barikade buat wisudawan sambil nyanyiin yel pertanian.

“Jatinangor kampus kami.. Pertanian nama kami.. Pertanian hidup kami.. Pertanian hati kami.. Pertaniaaan jiwa kami. Minggir dong minggir dong minggir dong.. Fakultas Pertanian mau lewat.. Awas jangan dijalan.. Nanti terinjak-injak.. Minggir dong.. Minggir dong”

Ahaha mungkin sekian sepenggal cerita anak medik di ospek pertanian 2014  ini. Makasih untuk kebersamaannya.. Phoenix J





Setelah malam puncak


Wisudaan Ceu Desti


Full Team Phoenix

Phoenix

yang terpopuler

how about this blog?